Rabu, 29 Desember 2010

Kuliner Makassar "Pallu Basa"

Pallu basa merupakan salah satu masakan khas Makassar selain coto makassar. Pallu basa adalah masakan yang hampir mirip dengan coto tetapi ada perbedan. Pallu basa merupakan masakan dengan kuah kaldu yang kental, berisi daging jerohan, daging sapi atau kerbau. Rasa gurihnya berasal dari kelapa sangrai berwarna kecoklat-coklatan yang ditaburkan ke dalam kuah. Jika anda suka pallu basa dapat ditambahkan dengan telor mentah yang langsung di masukkan ke dalam Pallu basa tersebut, dan tentunya rasa yang ditimbulkan menjadi lebih mantab lagi.

Masakan Pallu basa ini sudah merambah ke berbagai mall-mall di makassar seperti Mall Panakkukang, MTC (Makassar Trade Center), Karebosi Link, dan lain sebagainya. Tetapi untuk mendapatkan rasa Pallu basa yang benar-bnar khas sebaiknya cobalah di warung-warung yang ada di pinggr jalan (ya iyalah....masa tengah jalan :D). Salah satu warung yang direkomendasikan adalah di Jl. Serigala atau di Jl. Onta Lama tetapi tentunya untuk dapat makan di 2 tempat ini, anda harus bersabar mengantri dan bahkan juga anda memungkinkan untuk mengantri berdiri loo...
Setiap warung Pallu basa memiliki racikan bumbu yang khas walaupun bahan dasarnya sama. Bumbu yang di pakai dalam pallu basa yaitu batang serai, gula, bawang merah, garam, asam jawa, lengkuas, bawang putih, merica ketumbar, dan kelapa parut yang disangrai. Dan bagi anda yang menyukai pedas jangan kuatir, karena di sana disediakan sambal yang cukup untuk memenuhi selera anda.
Untuk dapat menikmati Pallu basa anda cukup menyediakan uang tidak lebih dari Rp.15.000,- per orang, itu sudah termasuk nasi putih dan teh. Jadi bagi anda yang bepergian ke Makassar tidak ada salahnya mencoba masakan Pallu basa ini.

Kuliner Makassar "Kapurung & Lawa"

Orang diluar Sulawesi Selatan selalu mengidentikkan bahwa makanan khas Sulsel adalah Coto dan Konro. Jangan salah, di Sulsel tak hanya coto yang enak, ada satu menu makanan yang mengenyangkan meskipun non beras yaitu Kapurung.
Kapurung merupakan makanan khas Luwu (Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu dan Kota Palopo). Bahan dasar untuk membuat  kapurung adalah sagu sebagai sumber karbohidrat, ikan sebagai sumber protein dan aneka sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral. Nah.. lengkap dan bergizi kan?
Kapurung
Bagi sebagian orang merasa aneh melihat sosok kapurung, ada yang membayangkan harus makan lem dan sebagainya. sebenarnya anggapan bahwa sagu yang dimasak bentuknya menjadi lem. Sagu yang dipergunakan untuk kapurung setelah menjadi adonan kental dan panas, kemudian dibentuk bulat-bulat dan dimasukkan keddalam air dingin, hasil akhirnya persis seperti cendol, yang bisa dipungut seperti kalau menikmati es cendol.
Kuah kapurung terbuat dari sari ikan, ditambah ikan yang dihancurkan dan bumbu-bumbu, seperti kacang tanah goreng yang dihaluskan, bawang putih, garam, dan penyedap lainnya. cita rasa khas kapurung dihasilkan dari asam yang digunakan, yakni asam pattikala, atau buah kecombrang.  Selain menggunakan ikan, ada beberapa masyarakat, seperti yang saya jumpai di Mangkutana menambahkan daging kedalam kapurung sebagai pelezat dan sumber protein hewani.
img_1293Kapurung
kelengkapan lain dari satu porsi kapurung adalah sayuran.  Sayuran yang digunakanpun beragam sesuai ketersediaan. sayuran yang umum ditambahkan adalah kangkung, kacang panjang, tomat, jagung muda, terung, daun pakis, bunga pisang yang direbus dan dipotong halus, dan bayam. Ketika musim mangga tiba, masyarakat juga sering menggunakan cacahan mangga mengkal sebagai tambahan dalam kapurung.
kapurung diluar daerah asalnya rata-rata hanya dapat di jumpai di rumah makan khas Aroma Palopo atau Aroma Luwu. Bagi orang luar Sulsel yang kebetulan sedang berkunjung ke Makassar dan ingin mencicipi kapurung, bisa menemukannya di  Warung Aroma Palopo di jalan kasuari, Aroma Luwu Jalan Rajawali II , Aroma Luwu Jl. Alauddin dan di Food Court MTC Karebosi.
Makan Kapurung kurang lengkap rasanya jika tidak disertai dengan Lawa sebagai lauk. Lawa merupakan sayuran (bunga pisang atau daun pakis/paku) dan  ikan yang dimatangkan dengan menggunakan asam baik dari jeruk maupun cuka. Ikan yang dijadikan lawa adalah ikan mentah  berdaging putih, seperti mairo , bolu/bandeng atau yang lainnya  yang dihilangkan tulangnya kemudian direndam dalam air jeruk atau cuka makan beberapa saat. begitu pula dengan sayuran, dimatangkan  dengan cara merendam dalam air jeruk nipis atau cuka.
img_1292
lawa
Setelah sayuran dan ikan matang, kemudian dicampur dengan bumbu yang terbuat dari kelapa bakar/ sangrai yang dihaluskan, garam,bawang merah, cabe dan jeruk limau.. rasanya… emmm Lezaaat. Setelah sekian lama menikmati kapurung dari berbagai tempat, dan sempat mencicipinya di daerah asalnya, saya semakin tersadar bahwa masyarakat Indonesia tak selayaknya hidup mati dengan nasi. masih banyak sumber-sumber pangan lain yang perlu digali, dikaji, dan di lestarikan… negeri ini kaya dan jangan disia-siakan kekayaan itu

Pisang Epe

Jika kita menyusuri Pantai Losari, maka kita akan banyak menemui gerobak pedagang yang menjajakan makanan ringan yaitu Pisang Epe. Apa itu pisang Epe? Pisang yang dibakar kemudian langsung di press menggunakan sepasang balok kayu, kemudian disajikan dengan gula merah cair yang telah dicampur kelapa parut, dan biasanya diberi aroma nangka dan durian. Sambil menikmati angin pantai, makanan ringan ini benar-benar menjadi sensasi tersendiri untuk menikmati udara malam di Kota Makassar.

Pantai Akkarena

Pantai sejak dulu telah menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menjanjikan sebuah eksotisme tetapi juga hiburan yang memukau. Dengan fasilitas yang lengkap, Akkarena Tanjung Bunga berhasil mensinergikan kedua hal ini.
Pantai Akkarena Terletak di daerah sekitaran pantai kota makassar. tepatnya didepan Mall GTC Makassar.
tempat ini tidak begitu jauh dari pusat kota, sekitar 10 menit menggunakan kendaraan pribadi. tempat ini merupakan tempat yang tepat untuk rekreasi buat keluarga selain murah dan nyaman untuk dikunjungi.
objek wisata yang ditawarkan di tempat ini antara lain pantai, sarana bermain anak,restoran, taman, dll.
Sebagai daerah pesisir, Makassar memiliki panjang pantai yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai salah satu daya tarik wisata, salah satunya adalah Akkarena Tanjung Bunga. Dibangun diatas lahan seluas 12 hektar, tempat rekreasi ini menawarkan berbagai hiburan bagi Anda sekeluarga. Mulai dari fasilitas sport, playground hingga dermaga tempat Anda dapat duduk santai menikmati sunset.
Dengan membayar tanda masuk Rp 5000 perkepala serta biaya parkir Rp 1000 untuk motor dan Rp 2000 untuk mobil, Anda akan disuguhi dengan berbagai fasilitas hiburan. Dimulai dengan fasilitas ATV yang merupakan salah satu olahraga pemacu adrenalin. Dengan arena yang menantang dijamin Anda akan merasakan nikmatnya memacu denyut jantung. Jika tak menyukai olahraga jenis ini, Anda boleh beralih ke water sport. Yang spesial dari water sport di Akkarena ini adalah adanya fasilitas speed boat yang menuju ke Pulau Samalona. Selain itu, berenang dan billiard merupakan pilihan menarik bagi Anda sekeluarga yang hanya ingin berolahraga ringan.
Dengan konsep tempat Wisata bagi keluarga, Akkarena juga memiliki playground yang dilengkapi dengan berbagai jenis permainan, seperti ayunan, jungkat jungkit dan luncuran yang tentunya sangat menarik bagi pengunjung yang membawa anak kecil. Dermaga yang memiliki panjang sekitar 30 meter merupakan daya tarik yang berbeda dari tempat rekreasi yang resmi beroperasi pada bulan Juni 1998 ini.
Waktu kunjungan terbaik di tempat rekreasi ini adalah sore hari menjelang sunset. Siraman cahaya matahari sore dan balutan semilir angin laut merupakan perpaduan tepat yang akan Anda nikmati di tempat ini. Jangan beranjak sebelum Anda puas menikmati sunset terindah di tempat yang sering dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan acara musik ini. Eksistensi Akkarena dalam menyelenggarakan event akbar terlihat dari dipilihnya tempat rekreasi ini sebagai tempat penyelenggaraan event The Rising Star yang menyedot animo ribuan masyarakat. Jika malam menjelang, Akkarena tidak lantas sepi pengunjung akan tetapi malah makin ramai dengan kunjungna para remaja yang ingin memadu kasih di bawah cahaya rembulan dan sapaan angina laut.
Bagaimana jika Anda lapar atau haus? Tak usah khawatir, karena di tempat rekreasi yang perharinya menerima pengunjung hingga 1000 orang ini juga dibangun area foodcourt, baik yang outdoor maupun indoor. Anda dapat memesan mulai dari minuman hingga makanan yang harga dan rasanya sangat cocok bagi Anda.
Waktu beroperasi Akkarena Tanjung Bunga yakni pkl 07.00 – pkl 22.00 (senin-jumat), pkl 06.00 – pkl 24.00 (sabtu) dan pkl 06.00 – pkl 22.00 (minggu). Dengan segmentasi middle to high, Akkarena merupakan tempat rekreasi yang lengkap, nyaman dan aman bagi Anda sekeluarga. Jadi, tunggu apalagi.















Pulau Kayangan

Pulau Kayangan adalah sebuah pulau kecil berpasir putih seluas sekitar 1 ha dan secara administratif termasuk dalam wilayah Kelurahan Bulo Gading, Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan. Lokasinya berjarak ± 0,8 km dari Kota Makassar, tidak jauh dari Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, atau dapat ditempuh 15 menit perjalanan dengan menumpang perahu boat 36 PK yang khusus disediakan bagi para pengunjung. Pulau ini dulunya bernama Marrouw atau Meraux.
Pulau Kayangan mempunyai beberapa fasilitas seperti tempat penginapan, resort/pondokan, panggung hiburan, restoran, gedung serba guna, tempat bermain bagi anak-anak, sarana olah raga, dan anjungan memancing. Di bagian lain terdapat sejumlah aquarium yang menampung beraneka ragam jenis ikan hias air laut. Daya tarik : Berenang, panorama matahari terbenam (sunset), olah raga air, musik & pertunjukan, permainan anak-anak, akuarium.

Pulau Kayangan

Pulau Kayangan adalah sebuah pulau kecil berpasir putih seluas sekitar 1 ha dan secara administratif termasuk dalam wilayah Kelurahan Bulo Gading, Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan. Lokasinya berjarak ± 0,8 km dari Kota Makassar, tidak jauh dari Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, atau dapat ditempuh 15 menit perjalanan dengan menumpang perahu boat 36 PK yang khusus disediakan bagi para pengunjung. Pulau ini dulunya bernama Marrouw atau Meraux.
Pulau Kayangan mempunyai beberapa fasilitas seperti tempat penginapan, resort/pondokan, panggung hiburan, restoran, gedung serba guna, tempat bermain bagi anak-anak, sarana olah raga, dan anjungan memancing. Di bagian lain terdapat sejumlah aquarium yang menampung beraneka ragam jenis ikan hias air laut. Daya tarik : Berenang, panorama matahari terbenam (sunset), olah raga air, musik & pertunjukan, permainan anak-anak, akuarium.

Pulau Samalona

Samalona adalah sebuah pulau kecil di Selat Makassar, tepatnya di sebelah barat daya pantai barat Sulawesi Selatan. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Posisi lebih tepatnya berada di sebelah barat kecamatan Wajo, Makassar, berjarak sekitar 2 km dan bisa dilihat dengan jelas dari kecamatan tersebut.

Untuk menuju pulau ini bisa menggunakan perahu nelayan (perahu dengan mesin tempel) dan memerlukan waktu tempuh tidak lebih dari 0,5 jam. Di pulau ini berdiri sebuah mercu suar yang digunakan sebagai tanda batas daratan bagi kapal-kapal berbadan besar.
Samalona adalah kepulauan yang bisa dilihat jelas dari Benteng Fort Rotterdam di daerah Keling - Makassar. Mandalika hanya berjarak 500 meter dari bibir tebing Benteng Fort Rotterdam.